Hewan laut aneh yang lebih mirip dengan mainan balon ini diberi nama "Portuguese Man-of-War". Dari namanya terdengar menakutkan, tapi bentuknya yang lucu mungkin akan mengundang anak-anak untuk menyentuhnya.
Walaupun terlihat lucu, namun sebenarnya hewan ini cukup berbahaya. Sekilas tubuhnya juga terlihat seperti ubur-ubur, namun hewan ini tidak termasuk kedalam jenis ubur-ubur.
Hewan ini memiliki empat polip yang berbeda dan bergantung satu sama lain untuk bertahan hidup. Sengatannya sangat kuat dan menyakitkan, biasanya kita dapat menemukannya di perairan hangat di seluruh dunia.
Hewan penyengat ini disebut Portuguese Man-of-War karena terlihat agak mirip sebuah kapal perang Portugis yang sedang berlayar. Bagian yang mirip balon di atas tubuhnya adalah pelampung gas yang dapat diisi cairan berwarna biru bahkan merah muda.
Panjang hewan ini bisa mencapai 30 cm dan dibawah perutnya menjuntai tentakel yang panjangnya bisa mencapai 50 meter.Untuk bergerak, hewan ini hanya mengandalkan sapuan angin dan ombak. Bagian atas tubuhnya yang menggelembung berfungsi seperti layar.
Sayangnya karena itu pula hewan ini sering terlihat terdampar karena tidak memiliki kontrol atas tubuhnya untuk bergerak. Pelampung di bagian atas tubuhnya harus terus basah, karena jika kering, maka ia akan segera mati.
Untuk menangkap mangsanya, ia menggunakan tentakelnya untuk melumpuhkan. Tentakel akan bergerak cepat dan mencengkeram dengan sangat kuat, sehingga tidak ada kesempatan bagi mangsanya untuk melarikan diri.
Sengatannya dapat menyebabkan rasa sakit yang serius dan efeknya jika mengenai manusia, maka dalam beberapa saat korbannya akan terserang demam, shock pada jantung dan paru-paru.
Jika Anda tersengat, segera bilas dengan air tawar atau garam yang dicampur dengan es. Jika kondisi semakin parah, segera minta bantuan medis setempat.
Racun dari tentakelnya setara dengan 75 persen kekuatan racun kobra. Jadi jika kita melihatnya segeralah menjauh, karena walaupun sedang terdampar, tentakelnya masih mampu menyengat siapapun yang berada di dekatnya.
Source: Ekram Mulyawan
No comments:
Post a Comment