Jejak kaki yang ditemukan di balik lumpur di Inggris baru-baru ini diduga milik manusia tertua yang pernah ada di Eropa, bahkan di Bumi. Melalui pengamatan, usianya diperkirakan lebih dari 800 ribu tahun.
Jejak kaki sempat hilang akibat badai yang menerjang situs kaya akan temuan arkeologis di Happisburgh, Norfolk, pada Mei 2013. Kini, sejumlah ilmuwan pun bergegas untuk memeriksa dan mendokumentasikan cetakan rapuh itu sebelum hilang akibat gelombang dalam waktu dua pekan.
Melalui gambar-gambar dan model 3D pada inti sedimen dari situs tersebut, diduga jejak kaki itu ditinggalkan oleh sekelompok orang, jumlahnya sekitar 12 orang, dilansir Live Science, Minggu 9 Februari 2014.
"Tanpa diragukan lagi, ini adalah jejak manusia tertua di Eropa, dan salah satu yang tertua di Planet Bumi," ungkap Simon Parfitt, arkeolog dari Natural History Museum, dalam videonya.
Menurut perkiraan ilmuwan, manusia purba yang pernah mendiami Happisburgh berusia lebih dari 800.000 tahun yang lalu. Dugaan itu diperkuat oleh alat-alat batu yang ditemukan di sekitar situs tersebut.
"Lansekap yang ada ketika itu tentu sangat berbeda jauh dengan yang tampak sekarang. Britain pernah terhubung langsung ke daratan Eropa dan Sungai Thames yang mengalir dekat Happisburgh pernah menciptakan kolam renang air tawar dan rawa-rawa," terang Parfitt.
Iklimnya pun ketika itu lebih dingin dari sekarang. Menurut perkiraan British Museum, musim panas yang terjadi kala itu mungkin sama hangatnya dengan di bagian selatan Inggris hari ini. Namun, untuk musim dingin, temperaturnya jauh lebih rendah.
Meski sudah menemukan jejak kaki, para ilmuwan masih berusaha menemukan tulang fosil manusia yang pernah bermukim di Happisburgh. Sebelum fosil ditemukan, ilmuwan belum dapat memastikan manusia purba itu benar-benar mempunyai peradaban di tempat itu.
Menurut penelitian dengan model 3D, variasi ukuran pada cetakan menunjukkan kelompok tersebut terdiri atas pria, wanita, dan anak-anak dari berbagai usia, mulai ketinggian 2,9-5,5 kaki (0,9-1,7 meter).
Hasil penelitian lebih dirinci dipaparkan dalam jurnal PLoS ONE dan juga ditampilkan di sebuah pameran bertajuk "Britain: One Million Years of the Human Story" di London's Natural History Museum.
Source: Viva News
No comments:
Post a Comment