Monday, June 2, 2014

Mengapa Tinggi Jari Berbeda-beda?


ALLAH telah menciptakan sesuatu dengan begitu sempurna. Terutama dalam bentuk tubuh manusia. Segala apa yang diciptakan Allah pasti mengandung makna tertentu. Namun, terkadang kita malah tidak mengetahinya. Sehingga, kita lalai untuk menjaga dan merawatnya.
Allah menciptakan jari-jari tangan pada setiap makhluk hidup kecuali tumbuhan. Pada manusia, kita memiliki 5 jari tangan kanan dan 5 jari tangan kiri. Setiap jari memiliki ketinggian yang berbeda-beda. Mengapa demikian?
Dalam analogi tertentu, inilah rahasia di balik tinggi jari yang berbeda-beda yang merupakan tanda perjalanan kehidupan manusia itu sendiri.
1. Jari kelingking (zaman Adam)
Kita harus pahami bahwa bahasa Alquran dibaca dengan cara dimulai dari kanan ke kiri. Dan nama Allah yang tercetak di jari kita pun, huruf Alif nya adalah jari kelingking. Dari itulah disimbolkan bahwa jari kelingking adalah zaman Adam. Karena memang Adam lah manusia pertama.
2. Jari manis (zaman Idris)
Mengapa setelah kelingking, terdapat jari manis yang ukurannya lebih tinggi dari jari kelingking itu?
Itu mengartikan bahwa kehidupan yang di jalani oleh manusia di zaman Idris sungguh memiliki peradaban yang lebih tinggi di banding ketika zaman Adam. Alias semakin berkembang. Berbagai penemuan puluhan benda kuno namun canggih yang oleh ilmuwan disebut sebagai bukti kehebatan dari cerdasnya manusia zaman dahulu.
3. Jari tengah (zaman Nuh)
Mengapa jari tengah ukurannya lebih tinggi dari 2 jari sebelumnya, jari manis dan jari kelingking?
Itu menandakan bahwa kehidupan masyarakat manusia di zaman Nuh adalah zaman puncak peradaban. Di mana segala sendi kehidupan manusia pada zaman itu telah sampai pada titik tertingginya. Namun sungguh teramat sayang ketika kemajuan peradaban tidak membawa pada arah ketakwaan, akhirnya Allah menghukum mereka (manusia zaman Nuh) dengan mengirimkan bencana banjir dahsyat. Dari situlah akhirnya orang-orang kafir dibinasakan sementara manusia yang selamat (Nuh beserta umatnya) berkembang biak kembali dan peradaban pun di mulai dari titik 0 lagi. Dan jari tengah (zaman Nuh) pun akhirnya menjadi batas tolak ukur antara 2 episode perjalanan kehidupan manusia. Umat sebelum zaman Nuh dan umat sesudah zaman Nuh.
4. Jari telunjuk (zaman Ibrahim)
Mengapa jari telunjuk ukurannya malah menjadi lebih rendah (turun) dibanding jari tengah?
Kelebihan zaman Ibrahim adalah Allah menjadikan sosok nabi Ibrahim ini sebagai “bapaknya” para nabi. Dari sini beliau dijadikan figur ajaran tauhid bagi orang-orang yang mencari kebenaran. Sebab beliau merupakan orang paling pemberani yang pernah ada dalam menyebarkan ajaran paham satu Tuhan. Dari sebab itulah kenapa telunjuk disimbolkan dengan zaman Ibrahim, karena jari telunjuk memang merupakan simbol untuk penyebutan angka 1.
5. Jari jempol (zaman Muhammad)
Jari jempol (zaman Muhammad) adalah jari yang paling pendek dari ke empat jari sebelumnya. Hal itu mengisyaratkan bahwa apa yang ada pada zaman ini merupakan zaman sisa-sisa kehidupan. Segala keberhasilan kita dalam bidang teknologi yang kita banggakan, tetap tidak akan pernah sanggup untuk melampaui apa yang pernah dicapai oleh umat sebelumnya.
Namun di samping itu semua janganlah berkecil hati, sebab di balik rendahnya “derajat” zaman ini (zaman penghabisan) Allah tetap maha penyayang terhadap mahluk bernama manusia. Lihatlah betapa akhirnya Dia menurunkan al-Qur’an melalui Muhammad sebagai kitab ummul ilmu (ibu ilmu). Sejalan dengan istilah pada jari jempol itu (ibu jari). 
Subhanallah...

No comments:

Post a Comment