Wednesday, August 13, 2014

Desain Rupiah Wajah Baru, Apa Makna Filosofinya?

Rupiah Wajah Baru:
Jakarta – Desain baru uang rupiah yang akan diluncurkan 17 Agustus besok, ternyata mengandung makna filosofi tersendiri. Apa makna dibalik rupiah “wajah” baru?

Achsanul Qosasi, anggota Komisi XI, mengatakan, uang desain baru nanti mengandung filosofi yang dalam. Jadi bukan sekedar mengganti desain seperti yang biasa dilakukan BI.

“Sebenarnya begini, ini kan bukan cuma uang desain baru, tapi di dalamnya ada filosofi,” ucap Achsanul Qosasi, seperti dikutip dari Detik.com, Rabu (13/8/14).

Sesuai ketentuan UU No 7 tahun 2011 tentang Mata Uang, di rupiah desain baru nanti harus tertulis frasa “Negara Kesatuan Republik Indonesia” (NKRI). Selama ini, rupiah tidak pernah mencantumkan frasa tersebut.

Kemudian di rupiah desain baru nanti juga akan menyertakan tanda tangan pihak pemerintah, dalam hal ini diwakili oleh Menteri Keuangan, bukan Presiden RI. Sementara selama ini rupiah hanya ditandatangani oleh Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI).

Achsanul menjelaskan, jika seseorang memegang Rp 100.000, maka berarti pemerintah memiliki kewajiban menyediakan barang atau jasa yang setara dengan nilai uang itu. “Dalam teorinya, pemerintah selaku penyelenggara negara itu utang. Utang untuk menyiapkan barang dibelanjakan.”

Jadi di dalam uang tersebut ada sisi fiskalnya, bukan sekedar urusan moneter BI. Inilah mengapa tanda tangan pemerintah perlu dihadirkan dalam uang rupiah.

“Kalau hanya (tanda tangan) Gubernur BI, kan itu berarti uang BI. Seolah BI yang memenuhi kepentingan fiskal di Indonesia. Padahal itu harusnya dari pemerintah,” ujar mantan Ketua Panitia Khusus (Pansus) UU Mata Uang.

Sebagai pembanding, di dalam desain dolar AS juga mencantumkan tanda tangan Ketua The Fed (Bank Sentral AS) dan Menteri Keuangan AS.

Source: Detik.com


No comments:

Post a Comment